Menerapkan Perilaku Mulia
Mengenakan busana yang sesuai dengan syari’at Islam bertujuan agar manusia
terjaga kehormatannya. Ajaran Islam tidak bermaksud untuk membatasi atau
mempersulit gerak dan langkah umatnya. Akan tetapi dengan aturan dan syari’at
tersebut manusia akan terhindar dari berbagai kemungkinan yang akan
mendatangkan bencana dan kemudaratan bagi dirinya.
Berikut ini beberapa perilaku mulia yang harus dilakukan sebagai
pengamalan berbusana sesuai syari’at Islam, baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat.
1.
Sopan-santun
dan ramah-tamah
Sopan-santun dan ramah-tamah merupakan ciri mendasar orang yang
beriman. Mengapa demikian? Karena hal ini merupakan salah satu akhlak yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw. sebagai teladan dan panutan. Rasulullah saw.
adalah orang yang santun dan lembut perkataannya serta ramah-tamah perilakunya.
Hal itu ditunjukkan oleh Rasulullah saw. bukan saja kepada keluarga dan
sahabat-sahabatnya, tetapi kepada orang lain bahkan kepada orang yang
memusuhinya sekalipun.
2.
Jujur
dan Amanah
Jujur dan amanah adalah sifat orang-orang yang beriman dan saleh.
Tidak akan keluar perkataan dusta dan perilaku khianat jika seseorang
benar-benar beriman kepada Allah Swt. Orang yang membiasakan diri dengan hidup
jujur dan amanah, maka hidupnya akan diliputi dengan kebahagiaan. Betapa tidak,
banyak orang yang hidupnya gelisah dan menderita karena hidupnya penuh dengan
dusta. Dusta adalah seburuk-buruk perkataan.
3.
Gemar
beribadah
Beribadah adalah kebutuhan rokhani bagi manusia sebagaimana
olahraga, makan, minum, dan istirahat sebagai kebutuhan jasmaninya. Karena
ibadah adalah kebutuhan, maka tidak ada alasan orang yang beriman untuk
melalaikan atau meninggalkannya. Orang yang beriman akan dengan senang hati
melakukannya tanpa ada rasa keterpaksaan sedikitpun.
4.
Gemar
menolong sesame
Menolong orang lain pada hakikatnya adalah menolong diri sendiri.
Bagi orang yang beriman, menolong dengan niat ikhlas karena Allah Swt.
semata-mata akan mendatangkan rahmat dan karunia yang tiada tara. Berapa banyak
orang yang gemar membantu orang lain hidupnya mulia dan terhormat. Namun
sebaliknya, bagi orang-orang yang kikir dan enggan membantu orang lain, dapat
dipastikan ia akan mengalami kesulitan hidup di dunia ini. Tolonglah orang
lain, niscaya pertolongan akan datang kepadamu meskipun bukan berasal dari
orang yang kamu tolong.
5.
Menjalankan
amar makruf dan nahi munkar
Maksud
amar makruf dan nahi munkar adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk
berbuat kebaikan dan mencegah orang lain melakukan kemunkaran/kemaksiatan. Hal
ini dapat dilakukan dengan efektif jika ia telah memberikan contoh yang baik
bagi orang lain yang diserunya. Tugas mulia tersebut haruslah dilakukan oleh
setiap orang yang beriman. Ajaklah orang lain berbuat kebaikan dan cegahlah ia
dari kemunkaran!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar